Review Shanling M3X Bahasa Indonesia

Review shanling m3x bahasa indonesia


Review Shanling M3X - produsen audio semakin ramai mengeluarkan Digital audio player, terlebih lagi produsen dari negara china. Salah satu produsen yang di pertengahan tahun 2021 kemarin merilis salah satu digital audio player adalah shanling. Shanling merilis digital audio player Shanling M3X dengan harga 399 USD. Walaupun harganya masuk di kelas entry level, Shanling M3X dibekali dengan sistem operasi android. Ini artinya kita bisa install berbagai macam aplikasi streaming music favorit. Dimana sebelumnya shanling biasanya hanya memberikan aplikasi TIDAL sebagai streaming app di device non android mereka seperti pada shanling M2X dan shanling M5S yang menjadi audio player favorit saya sebelumnya. Selanjutnya ini dia review Shanling M3X.

Review Shanling M3X

Packaging Shanling M3X

Shanling M3X hadir dengan kemasan khas audio player keluaran shanling. Box nya dominan warna putih dengan gambar unitnya di sisi depan dan keterangan teknis dari unitnya di sisi belakang box. Saya selalu suka dengan desain digital audio dari shanling, selalu minimalis tapi nampak tidak murahan.

Di dalam boxnya sendiri berisi unit player M3X, kabel data USB tipe C, screen protector, dan buku manual.

Review shanling m3x bahasa indonesia


Build quality Shanling M3X

Seperti yang sudah-sudah, DAP shanling selalu punya build quality yang baik untuk unit DAP nya. M3X dibalut dengan frame logam sehingga membuat M3X terasa kokoh dan mantap untuk digenggam. Bagian belakangnya terbuat dari kaca sehingga membuat tampak elegan, namun sebaliknya harus berhati-hati agar tidak terjatuh dan membuat pecah bagian back door nya. Di bagian layar sebenarnya standar saja, panel LCD nya cukup terang dan warna yang ditampilkan cukup baik untuk sebuah audio player.

Seperti dengan seri-seri sebelumnya, shanling M3X dilengkapi dengan tombol navigasi berupa play/pause, next, dan Rewind di sisi sebelah kiri dan volume wheel di sisi bagian kanan.  Volume wheel di shanling M3X ini terasa lebih kuat, lebih solid, dan tidak mudah lompat-lompat seperti produk pendahulunya seperti shanling M2X atau shanling M5S yang volume wheel nya terasa tidak kokoh dan mudah lompat-lompat. Hampir setahun penggunaan, volume wheel di M3X masih berfungsi dengan aangat baik. Sedangkan tombol navigasinya terasa cukup empuk untuk ditekan.
Review shanling m3x bahasa indonesia

Review shanling m3x bahasa indonesia


Untuk bagian desainnya, shanling M3X perlu mendapat apresiasi. Desainnya lain daripada yang lain di banding produk DAP shanling lainnya. Cekungan simetris di kedua sisi DAP ini benar-benar bagus sekaligus membuat enak untuk digenggam di tangan.

Spesifikasi Shanling M3X 

  • System: Open Android 7.1, with AGLO
  • Screen: 4.2 inch, 1280 x 768
  • CPU: 8-Core Qualcomm Snapdragon 430
  • Memory: 2GB RAM + 32 GB ROM
  • Expendable memory: MicroSD card slot
  • DAC/AMP: 2x ESS Sabre ES9219C
  • Hi-Res Audio: Up to PCM 32/384 & DSD256
  • MQA Support: Full unfolding, 16X
  • Outputs: 3.5mm jack Single Ended & 4.4mm Balanced
  • Wi-Fi: 2.4G & 5G
  • Bluetooth transmitter: LDAC, LHDC, aptX HD, aptX, SBC
  • Bluetooth receiver: LDAC & SBC
  • USB: USB-C, with USB DAC and USB transport function
  • Battery: 3200 mAh
  • Battery life: Up to 23 hours (SE, single DAC) / 20 hours (SE, dual DAC) / 19 hours (Bal)
  • Dimensions: 109 x 72 x 15.9 mm
  • Weight: 168g
  • Output power: Up to 240mW @ 32Ohm (Bal)
  • Output impedance: < 1Ohm

Sound quality Shanling M3X

Untuk masalah suara, shanling M3X cukup memuaskan selera telinga saya. Secara umum shanling M3X punya suara yang netral dengan sedikit warm. Tonal nya akan banyak disukai banyak telinga.

Shanling m3x punya bass yang cukup baik, mampu mendeliver bass dengan detail dan power yang attack yang terasa.  Namun M3X bukan DAP yang bisa mengemphasis bass atau memberikan bass dengan Kuantitas yang berlebihan. Bass di m3x cukup well tuned saja.

Untuk mid nya shanling M3X punya karakteristik yang bagus dan terasa open. Mid nya bisa memberikan vokal yang cukup tebal dan memberikan kesan vokal yang lebih maju. Mid di M3X menurut saya adalah frekuensi yang paling bersinar dibanding kedua frekuensi lainnya.

Frekuensi high juga mampu memberikan kesan airy dan mampu memberikan trebel yang jernih, crisp, namun juga tidak berlebihan hingga membuat trebel terlalu agresif sehingga membuat telinga lebih cepat cepat lelah.

Pada mode single dac, M3X terasa slow, mengalun dan santai. Detail lagu yang bisa didengar sebenarnya cukup saja. Namun pada mode dual DAC, terasa perbedaan yang  signifikan. Pada mode dual DAC, shanling M3X serasa memberikan boost pada performanya. Yang paling terasa adalah staging yang menjadi semakin luas, dan detail suara menjadi lebih jelas. Vokal juga terasa menjadi lebih intimate dan lebih halus.

Pada mode dual DAC, konsumsi baterai akan sedikit lebih boros namun tidak terlalu jauh. Begitu juga penggunaan jack balanced 4.4 nya juga memberikan power yang lebih dibandingkan jack 3.5 single ended.

Review shanling m3x bahasa indonesia


Kesimpulan

Shanling M3X bisa jadi pilihan yang sangat baik untuk DAP dengan harga entri level. Dengan harga yang ditawarkan kita bisa dapat DAP dengan build quality yang mantap dengan base android, UI yang smooth anti lelet, dan suara yang cukup baik.

Hal yang saya suka dari Shanling M3X :
  • Build quality yang baik
  • ukuran dan berat yang pas di genggaman tangan
  • Power yang batre yang awet

Hal yang saya kurang suka dengan M3X
  • Suara m3X yang sebenarnya bagus namun buat selera personal saya tidak terlalu cocok.

Demikian review Shanling M3X, semoga bisa jadi referensi buat temen-temen yang lagi mempertimbangkan untuk membeli shanling M3X.

taorent
taorent traveller paruh waktu, geek full time

Post a Comment for "Review Shanling M3X Bahasa Indonesia"